Makalah Adaftasi Fisiologi
MAKALAH
ADAFTASI
FISIOLOGI
ADAPTASI FISIOLOGI
adaptasi adalah cara
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka
tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup dibumi, karena setiap
lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri. Misalkan dikutub suhunya
sangat dingin serta banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun
suhunya panas, gersang, dan sulit untuk mendapatkan air.
Oleh karena itu
ditempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan karakteristik berbeda
untuk menyeseuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti, Beruang kutub memiliki
bulu yang lebat untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta
memiliki punuk atau bagian yang menonjol di punggungnya sebagai penyimpan
cadangan air karena digurun sulit untuk mendapatkan air.
Lingkungan tempat
makhluk hidup berkembang biak disebut dengan habitat. Pada umumnya, makhluk
hidup yang sudah beradaptasi dilingkungan tertentu sulit untuk beradaptasi
ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia memliki otak dan pikiran sebagai
alat untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada. Otak dan pikiran
ini digunakan untuk menyesuaikan lingkungan dengan kemauannya. Misalkan,
dikutub itu dingin maka ia membuat rumah yang berbentuk seperti kubah karena
dengan bentuk seperti itu maka suhu didalamnya akan lebih hangat.
Adaptasi Fisiologi
adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan
lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata. Karena pada
adaptasi fisiologi menyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh
makhluk hidup dengan lingkungannya. Seperti fungsi jantung manusia untuk
beradaptasi dengan daerah tinggi.
Perubahan
Fisiologi pada Masa Kehamilan
1. Perubahan
pada Alat Reproduksi
a. Uterus
Rahim yang
semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat akhir kehamilan, otot
rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karenapertumbuhan
janin.
Pertumbuhan
uterus pada trimester pertama terjadi sebagai respon terhadap rangsangan hormon
yaitu hormon estrogen dan progesterone.
Pembesaran
uterus terjadi disebabkan karena :
- Meningkatnya
dilatasi pembuluh darah dan vaskularisasi
- Hiperplasia
serabut-serabut otot dan jaringan fibroelastik
- Perkembangan dari
deciduas Setelah bulan ketiga pembesaran uterus karena pertumbuhan fetus.
Untuk menentukan
tuanya kehamilan berdasarkan TFU, maka di pakai patokan sbb:
· Umur
kehamilan 12 minggu : TFU 3 jari atas simfisis
· Umur
kehamilan 16 minggu : TFU pertengahan simfisis - pusat
· Umur
kehamilan 20 minggu : TFU 3 jari bawah pusat
· Umur
kehamilan 24 minggu : TFU setinggi pusat
· Umur
kehamilan 28 minggu : TFU 3 jari atas pusat
· Umur
kehamilan 32 minggu : TFU pertengahan pusat – prosesus sifoideus
· Umur
kehamilan 36 minggu : TFU 3 jari bawah prosesus sifoideus
· Umur
kehamilan 40 minggu : TFU pertengahan pusat – prasesus sifoideus.
Perubahan bentuk
uterus pada trimester I seperti buah pir terbalik, semester II berubah seperti
bola, dan trimester III berbentuk oval dan naik dari rongga pelvis ke rongga
abdomen.
b.
Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva
mengalami perubahan akibat hormon estrogen. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide).
Tanda ini disebut tanda Chadwic
c.
Ovarium
Sejak kehamilan
16 minggu fungsi ovarium diambil alih oleh placenta, terutama fungsi
memproduksi progesterone dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak
terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus menstruasi.
d.
Servik
Akibat
peningkatan vaskular serta perubahan pada jaringan ikat dibawah pengaruh
estrogen, servik dalam kehamilan menjadi lunak. Terjadi sekresi kelenjar dan
lendir servik menjadi kental sehingga dapat berperan sebagai pelindung yang
meyumbat ostium uteri.
d.
Payudara
Payudara akan
membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan progesterone,
akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Papilla mamma akan membesar, lebih
tegak dan tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mamma karena
hiperpigmentasi.
Pada
kehamilan 12 minggu ke atas keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
colustrum. Namun proses laktasi dihambat sampai kelahiran karena adanya hormon
estrogen dan progesterone selama hamil yang cukup tinggi karena diproduksi oleh
placenta.
Perubahan
payudara pada ibu hamil, yaitu:
- Payudara menjadi
lebih besar
- Areola payudara
makin hiperpigmentasi
- Glandula
Montgomery makin tampak
- Puting susu makin
menonjol
- Pengeluaran ASI
belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi
- Setelah
persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga produksi ASI dapat
berlangsung.
2. Perubahan pada Perkemihan
Pada bulan-bulan
pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,
sehingga timbul sering kencing. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun ke bawah, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena
pengaruh progesterone. Tetapi ureter kanan lebih besar dari ureter kiri akibat
berubahnya posisi uterus ke kanan oleh kolon sigmoid.
Pada trimester
II kandung kemih terdorong keluar dari rongga pelvis ke abdomen sehingga
saluran uretra memanjang, juga hyperemia pada kandung kencing dan uretra
sehingga mudah terjadi trauma dan berdarah. Dalam keadaan normal ginjal
mereabsorbsi hampir seluruh glucosa dan zat nutrien lainnya sehingga kemungkinan
ditemukan glucosuria pada ibu hamil. Ibu hamil juga mengalami protein urine
disebabkan peningkatan kebutuhan asam amino meningkat kadar urin protein +
tidak menunjukkan kondisi patologis.
3. Perubahan pada Pencernaan
- Mulut,
Selama hamil trimester I mengalami mual karena peningkatan HCG. Trimester
II nafsu makan mulai naik.
- Gusi,
Mengalami hyperemia dan membengkak karena meningkatnya kadar estrogen.
- Gigi, Gigi
pada wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 gr kalsium dan kurang lebih sama
dengan jumlah fostor setiap hari selama kehamilan dan meningkat 0,4 gr
untuk setiap elemen.
- Motilitas
Gastrointestinal, Selama kehamilan motilitas gastrointestinal
mengalami penurunan akibat peningkatan hormon progesterone yang dapat
menurunkan produksi motilin yaitu suatu peptide yang dapat menstimulasi
pergerakan otot usus. Waktu transit makanan yang melewati gastrointestinal
lebih lama/ melambat dibanding pada wanita tidak hamil. Hal tersebut
menyebabkan peningkatan penyerapan air di usus besar sehingga sering sembelit
dan resiko haemmorroid meningkat. Sedangkan peningkatan oestrogen
menyebabkan menurunnya sekresi HCL lambung.
- Kandung
Empedu, Fungsi kandung empedu mengalami perubahan selama kehamilan
karena hypotoni pada otot dinding kandung empedu. Waktu pengosongan lebih
lambat empedu mengalami penebalan akibat meningkatnya kadar progesterone
tidak terjadi perubahan morfologi pada hati selama kehamilan normal, namun
fungsi hati mengalami penurunan aktifitas serum alkhali fosfatase
mengalami gangguan yang mungkin disebabkan karena meningkatnya isoenzim
alkalin fosfatase placenta. Penurunan kadar albumin atau globulin terjadi
selama kehamilan merupakan suatu keadaan yang normal.
4. Perubahan pada Cardiovaskuler
Terjadi
peningkatan kebutuhan darah untuk itu dan janin sehingga terjadi peningkatan
cardial output. Perubahan posisi jantung seperti diafragma yang terdorong ke
atas, jantung mengalami elevasi ke atas dan berputar ke bagian depan sebelah
kiri. Perubahan auscultasi berhubungan dengan perubahan ukuran, perubahan tempat,
perubahan volume dan perubahan cardial output.
Tekanan darah
bervariasi, tergantung dari kondisi, tempat pengukuran, kecemasan, dan posisi
maternal. Selama kehamilan trimester II terjadi penurunan sistolik dan
diastolic sekitar 5– 10 mm/ hg karena vase dilatasi perifer akibat peningkatan
hormon selama kehamilan. Wanita hamil mengalami kompresi pada vena illica dan
vena cava inferior oleh uterus dapat menyebabkan meningkatkan tekanan vena dan
menurunnya aliran darah pada kaki. Perubahan ini menimbulkan oedem dan varises.
5. Perubahan pada Musculuskeletal
Lordosis
Progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal. Untuk
mengkompensasi posisi anterior uterus yang membesar, lordosis menggeser pusat
gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Terdapat peningkatan mobilitas sendi
sakroiliaca, sakrocoksigeal, dan sendi pubis selama kehamilan, kemungkinan
akibat perubahan hormonal. Mobilitas tersebut mungkin menyebabkan perubahan
postur ibu, dan selanjutnya mengakibatkan rasa tidak nyaman dipunggung bagian
bawah, terutama pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir
kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemah kadangkala dialami pada ekstremitis
atas. Hal ini kemungkinan merupakan akibat lordosis nyata yang disertai dengan
fleksi anterior leher dan merosotnya gelang bahu.
6. Sistem Respirasi
Frekuensi
pernafasan tidak berubah dan elevasi diafragma menurunkan volume paru saat
istirahat namun terdapat peningkatan “tidal volume” sebesar 40% serta terjadi
kenaikan “minute ventilation “ dari 7.25 liter menjadi 10.5 liter.
Tekanan CO2
(pCO2) plasma fetus lebih besar dibanding plasma maternal sehingga CO2 dengan
mudah kedalam darah maternal. Selain hal ini, akibat hiperventilasi pulmonal
kadar CO2 dalam plasma maternal menurun sekitar 8% dibandingkan pada masa
sebelum kehamilan.
Contoh Adaptasi fisiologi pada Manusia
A.
Pada
saat hawa dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan air seni (urine).
B.
JumlahHemoglobin (Hb) pada sel darah merah
orang yang tinggal di pantai/dataran rendah lebih sedikit jika dibandingkan
dengan orang yang tinggal di pegunungan mengingat semakin tinggi suatu tempat
semakin menurun kadar oksigennya di udara.
C.
Ukuran
jantung orang kebanyakan rata-rata lebih kecil dari pada ukuran jantung
para atlet dikarenakan para atlet lebih banyak membutuhkan pasokan oksigen
untuk latihan fisik yang cukup berat tiap hairnya.
Komentar
Posting Komentar