A. Sejarah Perkembangan Pelayanan Dan Pendidikan Kebidanan di Negara New Zealand

A.   Sejarah Perkembangan Pelayanan Dan Pendidikan Kebidanan di Negara New   Zealand
    

New Zealand telah mempunyai peraturan tentang cara kerja kebidanan sejak tahun 1904, tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup praktik bidan telah berubah secara berarti sebagai hasil dari meningkatnya sistem perumahsakitan dan pengobatan atau pertolongan dalam kelahiran.
Karena adanya otonomi bagi pekerja yang bergerak dalam prakteknya dengan lingkup praktek yang penuh di awal tahun 1900, secara perlahan bidan menjadi ‘asisten’ dokter. Bidan bekerja di masyarakat di mulai dengan bekerja di rumah sakit dalam area tertentu, seperti klinik antenatal, ruang bersalin dan ruang nifas, kehamilan dan persalinan menjadi terpisah menjadi khusus dan tersendiri secara keseluruhan. Dalam proses ini, bidan kehilangan pandangan bahwa persalinan adalah suatu peristiwa yang normal dan dengan peran mereka sendiripun sebagai pendamping pada peristiwa normal tersebut. Di samping itu bidan menjadi berpengalaman memberikan intervensi dan asuhan maternitas yang penuh dengan pengaruh medis,
              Model di atas ditujukan untuk memberikan pelayanan pada maternal dan untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu dan janin hal ini berlangsung pada tahun 1920 sampai dengan tahun 1980 dimana yang memberlakukan model tersebut adalah negara-negara barat seperti New Zealand. Tetapi strategi seperti itu tidak mencapai kesuksesan.
             Di New Zealand, para wanitalah yang melawan model asuh persalinan tersebut dan menginginkan kembalinya bidan ‘tradisional’ yaitu seseorang yang berpengalaman dari mulainya kehamilan sampai dengan enam minggu setelah persalinan. Mereka menginginkan bidan yang bekerja dipercaya kemampuannya untuk menolong persalinan tanpa intervensi dan memberikan dukungan bahwa persalinan adalah peristiwa yang normal .
           

                                                         
Wanita-wanita New Zealand menginginkan untuk mengambil alih kembali kontrol dalam persalinan mereka dan menempatkan diri mereka di tempat yang tepat sebagai pusat kontrol di dalam memilih apa yang berkenaan dengan diri mereka.
     Pada era 80-an, bidan bekerjasama dengan para wanita untuk menegaskan kembali otonomi bidan dan bersama-sama sebagai partner mereka telah membawa kebijakan politik yang diperkuat dengan legalisasi tentang prfoesionalisme praktek bidan.
 Sebagian besar bidan di New Zealand mulai memilih untuk bekerja secara mandiri dengan tanggungjawab penuh kepada klien dan asuhannya dalam lingkup yang normal. Lebih dari 10 tahun yang lalu, pelayanan maternitas telah berubah secara dramatis. Saat ini, 86% wanita mendapatkan pelayanan dari bidan selama kehamilan sampai nifas, dan asuhan berkelanjutan pada persalinan dapat dilakukan di rumah ibu. Sekarang, di samping dokter, 63% wanita memilih bidan sebagai satu-satunya perawat maternitas, dalam hal ini terus meningkat. Ada suatu keinginan dari para wanita agar dirinya menjadi pusat pelayanan maternitas. Di rumah sakit pun memberikan pelayanan bagi yang menginginkan tenaga kesehatan profesional yaitu pusat pelayanan maternitas.
             Model kebidanan yang digunakan di New Zealand adalah partnership antara bidan dan wanita. Bidan dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya, dan wanita dengan pengetahuan tentang kebutuhan diri dan keluarganya, serta harapan-harapan terhadap kehamilan dan persalinan. Pada awal kehamilan, anatara bidan dan wanita harus saling mengenal dan menumbuhkan rasa saling percaya di antara keduanya. Dasar dari model partnership adalah komunikasi dan negosiasi.
             Di New Zealand, bidan harus dapat membangun hubungan partnership dengan wanita yang menjadi kliennya, disamping bidan harus mempunyai kemampuan yang professional











B.   DI AMERIKA SERIKAT



Pada sekitar tahun 1700, para ahli sejarah memperhitungkan bahwa angka kematian ibu di amerika serikat adalah sebanyak 95%. Wanita menjalani persalinan tidak dengan rasa bahagia, tetapi dengan perasaan takut pada kematian meskipun beberapa diantara mereka sudah ditolong oleh dokter. Salah satu alasan kenapa dokter banyak terlibat dalam persalinan adalah untuk mengikis praktik sihir yang masih ada saat itu. Wanita mulai melihat masalah – masalah dalam persalinan sebagai sesuatu yang alami, dimana dokter memegang kendali. Dokter banyak memberikan obat – obatan tetapi tidak mengindahkan aspek spiritual.
Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka. Filofofi bahwa kelahiran bayi adalah sesuatu hal yang normal dan tidak dapat dipisahkan oleh kodrat wanita, mulai dibangun oleh bidan. Pada akhir abad ke 18, banyak kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetrik. Pendapat ini digunakan untuk memfitnah bidan, sehingga bidan tidak mempunyai pendukung, tidak mempunyai banyak uang, tidak terorganisir, tidak melihat diri mereka sebagai seorang yang profesional. Sejak awal 1900 setengah persalinan di amerika serikat ditangani oleh dokter, bidan hanya menangai persalinannya wanita yang tidak mampu membayar dokter.
Tahun 1915 dokter joseph de lee menyatakan bahwa kelahiran bayi adalah proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran didalamnya. Ia memberlakukan protap pertolongan persalinan di amerika serikat yaitu : memberikan sedatif pada awal inpartu, membiarkan serviks berdilatasi, memberikan ether pada kala II, melakukan episiotomi, melahirkan bayi dengan forcep, ekstraksi placenta, memberikan uterotonika, serta menjahit episiotomi. Akibat protap tersebut kematian ibu mencapai angka 600 – 700 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1900 – 1930 dan sebanyak 30 – 50 % wanita melahirkan dirumah sakit. Tahun 1940 dokter Grantly Dick meluncurkan buku tentang persalinan alamiah. Hal ini membuat para spesialist obstetrist berusaha meningkatkan peran tenaga diluar medis termasuk Bidan.
Tahun 1955American College of Nurse – Midwifery (ANCM) dibuka. Pada tahun 1971 seorang bidan di Tennesche mulai menolong persalinan secara mandiri di sebuah institusi kesehatan. Pada tahun 1979 badan pengawasan obat Amerika menyatakan bahwa ibu bersalin yang menerima anastesi dalam dosis tinggi telah melahirkan anak – anak yang mengalami kemunduran perkembangan psikomotor. Hal ini membuat masyarakat tertarik pada proses persalinan alamiah, persalinan dirumah dan memacu peran bidan. Pada era 1980-an, ANCM membuat pedoman alternatif lain dalam pelayanan persalinan dan mengubah pernyataah yang negatif tentang home birth.
Pada tahun 1980-an, dibuat legalisasi tentang praktek profesional bidan. Hal ini membuat bidan menjadi sebuah profesi dengan lahan praktek yang spesifik dan membutuhkan organisasi yang mengatur profesi tersebut.
Saat ini, amerika serikat merupakan negara yang menyediakan perawatan maternitas termahal di dunia, tetapi sekaligus merupakan negara industri yang paling buruk dalam hasil perawatan antenatal diantara negara – negara industri lainnya. Bidan menangani 1,1% persalinan di tahun 1980, 5,5% di tahun 1994. Angka sectio secaria menurun dari 25% di tahun 1988 menjadi 21% di tahun 1995. penggunaan forcep menurun dari 5,5% ditahun 1989 menjadi 3,8% ditahun 1994.

Komentar

Postingan Populer