INOVASI dalam KEBIDANAN
KATA
PENGANTAR
Segala
puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “INOVASI
dalam KEBIDANAN”. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan proses
belajar.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat.
Dalam
penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan
untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga
dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 13 november 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................... 3
B. Rumusan masalah...................................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................................ 4
BAB
II PEMBAHASAN
A. Definisi Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit (IMPLANT)............................................... 5
B. Cara kerja
Impant...................................................................................................... 5
C. Keuntungan dan Kekurangan Impant...................................................................... 6
D. Cara pelayanan
alat kontrasepsi bawah kulit (Impant).............................................. 6
E. Cara pencabutan
implant............................................................................................ 7
F. Hal-hal yang
harus diperhatikan................................................................................ 8
G. Jenis jenis
implant...................................................................................................... 8
H. Kontra indikasi
implan............................................................................................... 8
I. Indikasi...................................................................................................................... 8
J. Efek samping
dan cara penanggulangannya.............................................................. 9
K. Komplikasi................................................................................................................. 9
L. Tempat
pelayanan...................................................................................................... 9
BAN
III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keluarga berencana (KB) merupakan salah
satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.
Meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan
keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita,
banyak wanita yang harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-meode
tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB,
kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi.
Pelayanan keluarga berencana yang
merupakan salah satu didalam paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial
perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan keuarga
berencana berkualitas diharapkan dapat menghasilkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah
kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan
penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi
serta hak reproduksi. Maka pelayanan keluarga berencana harus menjadi lebih
berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien atau masyarakat dalam
memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.
Sebenarnya ada cara yang baik dalam
pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih
dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan
benar, utuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional,efektif dan efisien. KB
merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak
pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting)
jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan
kembalinya fase kesuburan (ferundity).
Berbagai
jenis alat kontrasepsi diantaranya pil,suntik,implan,tubektomi dan vasektomi.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yang mengenai KB
implan, implan merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube dari plastik dengan
panjang masing-masing 3cm. Implan disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang dibawah kulit pada lengan atas, kontrasepsi ini disusupkan dibawah
kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil
pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Hormon yang
dikandung dalam implan ini adalah progesteron, yakni hormon yang berfungsi
menghentikan suplai hormon estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan
lapisan dinding lemak dan dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi.
Alat
KB yang ditempatkan dibawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan cara
mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya, selanjutnya hormon
akan mengalir kedalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan KB implan ?
2. Apa
indikasi dan kontra indikasi KB implan ?
3. Apa
keuntungan dan kerugian KB implan ?
4. Apa
efek samping penggunaan KB implan ?
5. Bagaimana
cara pemasangan KB implan ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa
dapat mengetahui definisi KB implan
2. Mahasiswa
dapat mengetahui indikasi dan kontra indikasi KB implan
3. Mahasiswa
dapat mengetahui keuntungan dan kerugian KB implan
4. Mahasiswa
dapat mengetahui efek samping KB implan
5. Mahasiswa
dapat mengetahui cara pemasangan KB implan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
(AKBK/IMPLANT)
Alat Kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
atau implant adalah alat kontrasepsi yang di susukan di bawah kulit. Preparat
yang terdapat saat ini adalah implan dengan nama dagang “NORPLANT”. Implan
terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul silastik, dimana setiap
kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36mg.
Jenis lain dari AKBK adalah jadelledan Implanonyang
sudah banyak di pasarkan di eropa. Jadelle adalah AKBK 2 batang yang melepaskan
levonorgestrel (sekitar 35 ig/hari hingga 18 bulan), memiliki profil
farmakologis dan klinis identik dengan norplant. Kegunaan utama dari jadelle
adalah pemasangannya lebih mudah di bandingkan norplant.
Implanon adalah sistem satu batang yang
melepaskan levonorgestrel dengan dosis yang bertahap, yaitu 60-70 ig/hari pada
bulan pertama pemasangan, 35-45 ig/hari pada akhir tahun pertama pemasangan,
sampai 25-30 ig/hari pada akhir tahun ke tiga. Implanon ini mudah dalam
pemasangan maupun pengeluaran. Serta memiliki profil farmakologis dan klinis
yang sangat baik.
B. Cara kerja Impant/AKBK
Dengan disusupkannya kapsul statistik
implant dibawah kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah
levonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang
terbuat dari bahan silasik tersebut.
Besar kecilnya levonorgestrel
tergantung besar kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding
tersebut. Satu sel implan yang terdiri dari 2, 4 atau 6 kapsul dapat bekerja
secara efektif selama tulisan lima tahun. Sedangkan jedelle dan implanon
efektif selama 1-3 tahun.
Cara kerja dalam mencegah kehamilan, dengan dilepaskannya
hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu maka cara kerja implan dalam
mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik yang terdiri
dari 3 mekanisme dasar yaitu:
a. Menghambat
terjadinya ovulasi
b. Menyebabkan
endometrium tidak siap untuk nidasi
c. Mempertebal
lendir serviks
d. Menipiskan
lapisan endometrium.
Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalan teoritis 0,2%,
dalam praktek 1-3%.
C. Keuntungan dan Kekurangan Impant
a.
Tidak menekan produksi ASI
b.
Praktis, efektif
c.
Tidak ada faktor luka
d.
Masa pakai jangka panjang (5 tahun)
e.
Membantu mencegah anemia
f.
Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah
pengangkatan implant.
a.
Implan harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan
yang terlatih
b.
Implan lebih mahal dari pada pil KB atau suntikan dan
cara KB jangka pendek lainnya
c.
Implan sering mengubah pola haid
d.
Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri
e.
Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang
belum dikenalnya
f.
Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit
D. Cara pelayanan alat kontrasepsi
bawah kulit (Impant)
a.
Persiapan peralatan :
1)
Satu unit implant steril terdiri dari satu atau beberapa
kapsul
2)
Cairan antiseptik secukupnya
3)
Obat anastesi lokal : lidokain 2%
4)
Spuit 5-10cc dan jarum suntik ukuran 21 dan 22
5)
Skapel atau bisturi bayonet ukuran nomer 11 atau 15
6)
Troikard implant no 10
7)
Plester band aid atau semacamnya
8)
Sepasang sarung tangan steril
9)
Kain penutup steril
10) Kassa dan
perban steril
b.
Cara pemasangan
1)
Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi
atau 1-2 hari setelah menstruasi
2)
Akseptor sebaiknya berbaring horizontal atau duduk selama
pemasangan implant untuk mempermudah pemasangan. Tempat tidur atau meja ditutup
dengan linen yang bersih
3)
Pemasangan dilaksanakan lengan kiri karena merupakan
tempat terbaik untuk pemasangan
4)
Lengan kiri di letakan lurus setinggi pundak
5)
Tentukan daerah pmasangan biasanya sekitar 8-10 cm diatas
lipat siku. Lakukan pecucian hama pada daerah yang akan dilakukan tindakan dan
sekitarnya
6)
Lakukan anstesi lokal ditempat insersi dan dengan arah
seperti kipas sepanjang 4-4,5cm dengan pembius lokal
7)
Lakukan sayatan melintang selebar 2-3mm di tempat
suntikan, agar luka tidak dijahit dan nengurangi kemungkina infeksi
8)
Tusukan trokar melalui sayatan kebawah kulit, perhatikan
tanda batasnya dan tusukan sampai tanda batas dekat pangkal trokar
9)
Keluarkan batang dalam trokar dan masukan kapsul implant
kedalam batang luar trokar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-pelan
dengan batang pendorong sampai terasa ada tahanan
10) Pertahankan
posisi batang pendorong, tarik trokar pelahan-lahan sepanjang batang pendorong
sampai batas paling ujung. Implant terlepas dari trokar kalau tanda batas
paling ujung terlihat pada luka insisi dan dipastikan dengan meraba ujung
trokar drngan jari
11) Raba implan
yang tepasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi sebelahnya tanpa terlebih
dahulu mengeluarkan ujung-ujungnya dari sayatan. Pasang seluruh implant dengan
posisi menyerupai kipas, sehingga ke 6 kapsul terpasang baik. Olesi luka
sayatan dengan antiseptik, tutup dengan plester dan kassa steril kemudian balut
dengan perban.
E. Cara pencabutan implant
a. Peralatan
Peralatan pencabutan implat sama dengan
pemasangan implant, namun ditambah arteri klem pean lurus/ bengkok dan kapas
alkohol 70%
b. Cara pencabutan
implant
1) Atur posisi
pasien berbaring horizontal selama pencabutan.
2) Tentukan posisi
implant dengan palpasi. Lakukan pencucian didaerah tindakan dan sekitarnya.
Lakukan anstesi lokal pada tempat insersi dengan bentuk seperti kipas dengan
cairan membius lokal
3) Lakukan sayatan
2-3mm, agar luka tidak perlu di jahit dan menguragi kemungkinan infeksi
4) Tekan implant
dengan jari ke arah sayatan setelah ujung tampak kemudian jepit dengan pean dan
tarik keluar
5) Bersihkan
implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan menggunakan skapel
6) Jepit ujung
implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik keluar implant
perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya. Lakukan hal yang sama sampai semua
implant dikeluarkan
7) Rapatkan luka,
tutup dengan plester kassa steril dan balut dengan perban
F. Hal-hal yang harus
diperhatikan
1.
Akseptor sebaiknya menjaga agar daerah sayatan tetap
kering minimal 3 hari untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi kemungkinan
infeksi.
2.
Setelah pemasangan akseptor dapat langsung bekerja.
3.
Jadwal pemeriksaan ulang, 1 minggu setelah pemasangan
implant, bila ada keluhan, setahun sekali dan bila akseptor akan pindah alamat.
4.
Setelah 5 tahun pemakaian, implant dapat dicabut.
G. Jenis jenis implant
Terdapat 3 jenis implant,yaitu :
1.
Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang di isi dengan 36 mg
levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2.
Implanon dan sinoplant
Terdiri dari 1 batang putih lentur
dengan panjang kira kira 40 mm dan diameter 2 mm,yang diisi dengan 68 mg
3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3.
Jadena dan indoplant
Terdiri dari 2 batang yang di isi
dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerjanya 5 tahun.
H. Kontra indikasi implan
1.
Hamil atau di duga hamil
2.
Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui
sebabnya
3.
Tumor atau keganasan.
4.
Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing
manis.
I. Indikasi
1.
Pemakaian
KB dalam jangka waktu yang lama
2.
Masih
berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu
dekat.
3.
Tidak
dapat memakai jenis KB yang lain
J. Efek samping
dan cara penanggulangannya
1.
Gangguan haid (amenorehead dan meteharorhagie)
2.
Depresi
3.
Keputihan
4.
Jerawat
5.
Perubahan libido
6.
Perubahan BB
7.
Hematoma
8.
Infeksi
Cara penanggulangan efek samping dari AKBK sama dengan
penanganan efek samping pada KB suntik. Sedangkan pada masalah methrorhagie
penanganannya sebagai berikut :
1.
Menjelaskan fisiologi dan cara pemasangan pada akseptor
sehingga jelas.
2.
Pemberian preparat analgetik atau anti prostaglandin :
acetosal 500mg 3x1 tablet atau paracetamol 500mg 3x1 tablet.
K. Komplikasi
Infeksi dan abses, cara penanggulanganya sama dengan
penanganan infeksi dan abses pada KB suntik.
L. Tempat pelayanan
Pelayanan AKBK dapat diperoleh di Rumah Sakit, Rumah
Sakit Bersalin, Rumah Bersalin, Puskesmas, dan praktik dokter swasta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
atau implant adalah alat kontrasepsi yang di tusukan di bawah kulit. Preparat
yang terdapat saat ini adalah implan dengan nama dagang “NORPLANT”. Implan
terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul silastik, dimana setiap
kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36mg.
Kontra indikasi implan : Hamil atau di duga hamil, Perdarahan melalui vagina yang tidak
diketahui sebabnya, Tumor atau
keganasan, Penyakit jantung, kelainan haid, darah
tinggi, kencing manis. Indikasi
: Pemakaian KB dalam jangka waktu yang lama, Masih berkeinginan punya anak
lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat, tidak dapat memakai jenis KB yang lain.
Cara kerja dalam mencegah kehamilan, dengan dilepaskannya
hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu maka cara kerja implan dalam
mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik yang terdiri
dari 3 mekanisme dasar yaitu: Menghambat terjadinya ovulasi, Mempertebal lendir serviks, Menipiskan lapisan endometrium.
Efek sampingnya yaitu: gangguan haid
(amaenorehead dan meteharorhagie), depresi, keputihan, jerawat, perubahan
libido, perubahan bb, hematoma, dan infeksi.
B. Saran.
a.
Untuk
Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera kunjungi pekerja
kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan mencoba mencopot sendiri
di rumah.
b.
Untuk
Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan kontrasepsi lebih
Kompeten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang merugikan bagi pasien.
Daftar Pustaka
Nina, 2013. Keluarga Berencana dan Alat
Kontrasepsi. Yogyakarta: NuMed
Surotun.2013.
Pelayanan Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Jakarta: CV.Trans Info Media
Komentar
Posting Komentar