Laporan Praktikum Menentukan Debit Aliran Air
LAPORAN PRAKTIKUM
MENENTUKAN DEBIT ALIRAN AIR
A. TUJUAN
Agar mahasiswa
dapat menentukan hubungan antara:
ü Debit aliran
fluida dengan jari-jari pembuluh
ü Debit aliran
fluida dengan tekanan fluida
ü Debit aliran
fluida dengan viskositas fluida
B. ALAT DAN BAHAN
ü Bejana berpancuran
ü Pembuluh
karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
ü Gelas ukur
ü Stopwatch
ü Air
ü Sirup
C. DASAR TEORI
Hukum poiseuille
D
L
D = debit aliran =
volume aliran/waktu
(P1 – P2) =
selisih tekanan fluida
η= viskositas
(kekentalan) fluida
L = panjang
pembuluh
Satuan viskositas
(kekentalan) = N s/m2 = Pa.s = pas
Viskositas air = 1
mili pas
Viskositas darah =
1 – 3 mili pas
Dari hukum
poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut.
1.
Debit berbanding lurus dengan pangkat
empat jari-jari pembuluh.
2.
Debit berbanding lurus dengan selisih
tekanan fluida
3.
Debit berbanding terbalik dengan
viskositas fluida
4.
Debit berbanding terbalik dengan
panjang pembuluh
Dalam konteks
medis, hukum ini dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran
darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas sarah.
Jari-jari pembuluh
dapat diubah-ubah dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih
tekanan fluida merupakan selisih tekanan hidrostatis fluida pada posisi lubang
pancuran dan pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika
selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan
hidostatis, p = rgh dimana r adalah massa
jenis fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida.
Untuk itu dalam percobaan ini, akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh.
a. Bejana berpancuran
diisi air sampai hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
b.
Pembuluh dengan
ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada
ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c.
Tutup pancuran
dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan.
d.
Setelah selang
waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e. Amati dan catat
volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
f.
Ulangi kegiatan 1)
sampai dengan 5) di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
g.
Catat data yang
diperoleh dalam lembar data D = F(r)
2.
Debit sebagai fungsi tekanan fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan
mengubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap
(pilih salah satu pembuluh).
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = F(P)
3.
Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah
viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh). Tinggi
fluida juga tetap.
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = F (η).
E.
DATA
Diketahui: volume
(v) = 1000 ml (analisis data A dan B)
= 500 ml (analisis data C)
Ditanya: Waktu (s)
= ............?
Debit (D) =.............?
F.
ANALISIS DATA
& PEMBAHASAN
RUMUS:
PEMBAHASAN:
A.
Pengaruh jari-jari pembuluh terhadap debit (D = F(r))
1.
Selang kecil®Dkecil
D = 
2.
Selang sedang®Dsedang
D
= 28,8
3.
Selang besar®Dbesar
D =
= 38,5
B.
Debit(D) dengan Tekanan(P) (D=f(P))
1.
Rendah
D=
=31,25
2.
Sedang
D=
= 20,8
3.
Tinggi
D=
= 16,4
C.
Debit dengan kekentalan(η) (D = F(η))
1.
Air tanpa sirup
D=
= 20,8
2.
Air +sirup encer
D=
= 18,5
3.
Air +sirup kental
D=
= 12,8
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
Hukum Poiseuille
memperlihatkan bahwa makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran.
Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan
aliran, yang berarti makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh
darah. Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
terhadap debit. Kalau jari-jari pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi
1/16 debit semula. Makin besar diameter penampang pembuluh, maka aliran akan
mendapatkan tahanan semakin kecil, sehingga debit air semakin besar.
Apabila
tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung
lainnya, maka zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah. Dengan demikian aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap
perbedaan tekanan. Semakin kental suatu zat, maka semakin besar gesekan
terhadap dinding pembuluh, akibatnya tahanan semakin besar. Maka semakin kental
suatu zat, debit makin kecil. Dan juga Dari hasil praktikum yang telah kami
lakukan Viskositas fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi
larutan fluida.Kecepatan larutan yang mengalir berbeda-beda sesuai dengan
jari-jari yang digunakan. Hasil dari percampuran air dengan sirup hasil percobaan
tidak selalu sama dengan teori, percobaan bisa saja berubah mungkin di
karenakan sirup yang kami masuk lebih sedikit cc nya di bandingkan air, jadi
akhirnya pengaruh dari sirup kurang kelihatan.
H.
APLIKASI MEDIS
Dalam konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk
mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah,
tekanan darah dan viskositas darah. Hukum Poiseuille sangat berguna untuk
menjelaskan mengapa pada penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat
tekanan darah meningkat); mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Penderita usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang
menyempit karena penyumbatan oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam
pembuluh darah.Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin
besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang
dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan
menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada hipertensi.
Semakin kental suatu zat, maka makin besar gesekan
terhadap dinding pembuluh, akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan
memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada
obat yang memberikan efek pengurangan viskositas darah.
I. DAFTAR PUSTAKA
2016/2017.Buku
petunjuk praktikum Biologi dasar dan biologi perkembangan. Yogyakarta
Prederick
J. Bueche .2006. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. LAPORAN PRAKTIKUM
MENENTUKAN DEBIT ALIRAN AIR
A. TUJUAN
Agar mahasiswa
dapat menentukan hubungan antara:
ü Debit aliran
fluida dengan jari-jari pembuluh
ü Debit aliran
fluida dengan tekanan fluida
ü Debit aliran
fluida dengan viskositas fluida
B. ALAT DAN BAHAN
ü Bejana berpancuran
ü Pembuluh
karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
ü Gelas ukur
ü Stopwatch
ü Air
ü Sirup
C. DASAR TEORI
Hukum poiseuille
D
L
D = debit aliran =
volume aliran/waktu
(P1 – P2) =
selisih tekanan fluida
η= viskositas
(kekentalan) fluida
L = panjang
pembuluh
Satuan viskositas
(kekentalan) = N s/m2 = Pa.s = pas
Viskositas air = 1
mili pas
Viskositas darah =
1 – 3 mili pas
Dari hukum
poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut.
1.
Debit berbanding lurus dengan pangkat
empat jari-jari pembuluh.
2.
Debit berbanding lurus dengan selisih
tekanan fluida
3.
Debit berbanding terbalik dengan
viskositas fluida
4.
Debit berbanding terbalik dengan
panjang pembuluh
Dalam konteks
medis, hukum ini dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran
darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas sarah.
Jari-jari pembuluh
dapat diubah-ubah dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih
tekanan fluida merupakan selisih tekanan hidrostatis fluida pada posisi lubang
pancuran dan pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika
selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan
hidostatis, p = rgh dimana r adalah massa
jenis fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida.
Untuk itu dalam percobaan ini, akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh.
a. Bejana berpancuran
diisi air sampai hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
b.
Pembuluh dengan
ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada
ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c.
Tutup pancuran
dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan.
d.
Setelah selang
waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e. Amati dan catat
volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
f.
Ulangi kegiatan 1)
sampai dengan 5) di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
g.
Catat data yang
diperoleh dalam lembar data D = F(r)
2.
Debit sebagai fungsi tekanan fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan
mengubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap
(pilih salah satu pembuluh).
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = F(P)
3.
Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah
viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh). Tinggi
fluida juga tetap.
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = F (η).
E.
DATA
Diketahui: volume
(v) = 1000 ml (analisis data A dan B)
= 500 ml (analisis data C)
Ditanya: Waktu (s)
= ............?
Debit (D) =.............?
F.
ANALISIS DATA
& PEMBAHASAN
RUMUS:
PEMBAHASAN:
A.
Pengaruh jari-jari pembuluh terhadap debit (D = F(r))
1.
Selang kecil®Dkecil
D = 
2.
Selang sedang®Dsedang
D
= 28,8
3.
Selang besar®Dbesar
D =
= 38,5
B.
Debit(D) dengan Tekanan(P) (D=f(P))
1.
Rendah
D=
=31,25
2.
Sedang
D=
= 20,8
3.
Tinggi
D=
= 16,4
C.
Debit dengan kekentalan(η) (D = F(η))
1.
Air tanpa sirup
D=
= 20,8
2.
Air +sirup encer
D=
= 18,5
3.
Air +sirup kental
D=
= 12,8
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
Hukum Poiseuille
memperlihatkan bahwa makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran.
Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan
aliran, yang berarti makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh
darah. Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
terhadap debit. Kalau jari-jari pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi
1/16 debit semula. Makin besar diameter penampang pembuluh, maka aliran akan
mendapatkan tahanan semakin kecil, sehingga debit air semakin besar.
Apabila
tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung
lainnya, maka zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah. Dengan demikian aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap
perbedaan tekanan. Semakin kental suatu zat, maka semakin besar gesekan
terhadap dinding pembuluh, akibatnya tahanan semakin besar. Maka semakin kental
suatu zat, debit makin kecil. Dan juga Dari hasil praktikum yang telah kami
lakukan Viskositas fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi
larutan fluida.Kecepatan larutan yang mengalir berbeda-beda sesuai dengan
jari-jari yang digunakan. Hasil dari percampuran air dengan sirup hasil percobaan
tidak selalu sama dengan teori, percobaan bisa saja berubah mungkin di
karenakan sirup yang kami masuk lebih sedikit cc nya di bandingkan air, jadi
akhirnya pengaruh dari sirup kurang kelihatan.
H.
APLIKASI MEDIS
Dalam konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk
mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah,
tekanan darah dan viskositas darah. Hukum Poiseuille sangat berguna untuk
menjelaskan mengapa pada penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat
tekanan darah meningkat); mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Penderita usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang
menyempit karena penyumbatan oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam
pembuluh darah.Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin
besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang
dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan
menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada hipertensi.
Semakin kental suatu zat, maka makin besar gesekan
terhadap dinding pembuluh, akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan
memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada
obat yang memberikan efek pengurangan viskositas darah.
I. DAFTAR PUSTAKA
2016/2017.Buku
petunjuk praktikum Biologi dasar dan biologi perkembangan. Yogyakarta
Prederick
J. Bueche .2006. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. LAPORAN PRAKTIKUM
MENENTUKAN DEBIT ALIRAN AIR
A. TUJUAN
Agar mahasiswa
dapat menentukan hubungan antara:
ü Debit aliran
fluida dengan jari-jari pembuluh
ü Debit aliran
fluida dengan tekanan fluida
ü Debit aliran
fluida dengan viskositas fluida
B. ALAT DAN BAHAN
ü Bejana berpancuran
ü Pembuluh
karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
ü Gelas ukur
ü Stopwatch
ü Air
ü Sirup
C. DASAR TEORI
Hukum poiseuille
D
L
D = debit aliran =
volume aliran/waktu
(P1 – P2) =
selisih tekanan fluida
η= viskositas
(kekentalan) fluida
L = panjang
pembuluh
Satuan viskositas
(kekentalan) = N s/m2 = Pa.s = pas
Viskositas air = 1
mili pas
Viskositas darah =
1 – 3 mili pas
Dari hukum
poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut.
1.
Debit berbanding lurus dengan pangkat
empat jari-jari pembuluh.
2.
Debit berbanding lurus dengan selisih
tekanan fluida
3.
Debit berbanding terbalik dengan
viskositas fluida
4.
Debit berbanding terbalik dengan
panjang pembuluh
Dalam konteks
medis, hukum ini dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran
darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas sarah.
Jari-jari pembuluh
dapat diubah-ubah dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih
tekanan fluida merupakan selisih tekanan hidrostatis fluida pada posisi lubang
pancuran dan pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika
selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan
hidostatis, p = rgh dimana r adalah massa
jenis fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida.
Untuk itu dalam percobaan ini, akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh.
a. Bejana berpancuran
diisi air sampai hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
b.
Pembuluh dengan
ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada
ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c.
Tutup pancuran
dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan.
d.
Setelah selang
waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e. Amati dan catat
volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
f.
Ulangi kegiatan 1)
sampai dengan 5) di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
g.
Catat data yang
diperoleh dalam lembar data D = F(r)
2.
Debit sebagai fungsi tekanan fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan
mengubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap
(pilih salah satu pembuluh).
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = F(P)
3.
Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah
viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh). Tinggi
fluida juga tetap.
Catat data yang diperoleh pada lembar data D = F (η).
E.
DATA
Diketahui: volume
(v) = 1000 ml (analisis data A dan B)
= 500 ml (analisis data C)
Ditanya: Waktu (s)
= ............?
Debit (D) =.............?
F.
ANALISIS DATA
& PEMBAHASAN
RUMUS:
PEMBAHASAN:
A.
Pengaruh jari-jari pembuluh terhadap debit (D = F(r))
1.
Selang kecil®Dkecil
D = 
2.
Selang sedang®Dsedang
D
= 28,8
3.
Selang besar®Dbesar
D =
= 38,5
B.
Debit(D) dengan Tekanan(P) (D=f(P))
1.
Rendah
D=
=31,25
2.
Sedang
D=
= 20,8
3.
Tinggi
D=
= 16,4
C.
Debit dengan kekentalan(η) (D = F(η))
1.
Air tanpa sirup
D=
= 20,8
2.
Air +sirup encer
D=
= 18,5
3.
Air +sirup kental
D=
= 12,8
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
Hukum Poiseuille
memperlihatkan bahwa makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran.
Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan
aliran, yang berarti makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh
darah. Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
terhadap debit. Kalau jari-jari pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi
1/16 debit semula. Makin besar diameter penampang pembuluh, maka aliran akan
mendapatkan tahanan semakin kecil, sehingga debit air semakin besar.
Apabila
tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung
lainnya, maka zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah. Dengan demikian aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap
perbedaan tekanan. Semakin kental suatu zat, maka semakin besar gesekan
terhadap dinding pembuluh, akibatnya tahanan semakin besar. Maka semakin kental
suatu zat, debit makin kecil. Dan juga Dari hasil praktikum yang telah kami
lakukan Viskositas fluida dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi
larutan fluida.Kecepatan larutan yang mengalir berbeda-beda sesuai dengan
jari-jari yang digunakan. Hasil dari percampuran air dengan sirup hasil percobaan
tidak selalu sama dengan teori, percobaan bisa saja berubah mungkin di
karenakan sirup yang kami masuk lebih sedikit cc nya di bandingkan air, jadi
akhirnya pengaruh dari sirup kurang kelihatan.
H.
APLIKASI MEDIS
Dalam konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk
mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah,
tekanan darah dan viskositas darah. Hukum Poiseuille sangat berguna untuk
menjelaskan mengapa pada penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat
tekanan darah meningkat); mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Penderita usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang
menyempit karena penyumbatan oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam
pembuluh darah.Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin
besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang
dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan
menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada hipertensi.
Semakin kental suatu zat, maka makin besar gesekan
terhadap dinding pembuluh, akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan
memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada
obat yang memberikan efek pengurangan viskositas darah.
I. DAFTAR PUSTAKA
2016/2017.Buku
petunjuk praktikum Biologi dasar dan biologi perkembangan. Yogyakarta
Prederick
J. Bueche .2006. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.
Komentar
Posting Komentar